MAMUJU, indigo99.com | Big proyek bangunan gedung Perpustakaan milik Pemda Mamuju Tengah ( Mateng ) yang dibandrol 11 Miliar, kini diselidiki Kejati Sulawesi Barat ( Sulbar ).
Langka pihak Kejati Sulbar meminta kepada penanggung jawab proyek untuk melakukan klarifikasi bukan tanpa alasan. Diketahui, ditemukannya beberapa banguanan yang mengalami kerusakan, pada hal banguan tersebut menyerap anggaran tidak sedikit.
Terkait itu, salah satu lembaga publik pemuda Pemantau Corruption Watch (PCW) melalui koordinatornya Habibi, juga ikut terlibat melayangkan sorotan tajam terhadap proyek Perpustakaan yang memakai anggaran 11 Miliar yang kini diselidiki oleh pihak Kejati Sulbar.
Habibi kepada indigo99.com, pembangunan Perpustakaan Mamuju Tengah yang menelan anggaran 11 Miliar itu, mengatakan Kejati Sulbar harus berani selidiki adanya dugaan penyimpangan pada pembangunan perpustakaan milik Pemda Mateng,
Menurut dia, ika hasil pekerjaannya tidak baik atau menimbulkan kerusakan sudah dipastikan ada dugaan penyimpangan pada pelaksanaan proyek tersebut. Dan kata dia, jika ini dibiarkan tentu yang rugi adalah masyarakat Mateng namun yang untung adalah pihak oknum rekanan.
“ Nilai proyek ini sangat besar, jika dikerjakan tidak baik pasti hasilnya tidak baik pula, coba lihat sendiri sudah banyak item – item yang rusak termasuk plafon banguanan. Dan kalau ini dibiarkan terus maka akan menjadi kerugian besar bagi masyarakat Mateng dan yang diuntungkan adalah pihak kontraktor, kan begitu,” kata Habibi.
terkait ini tegas Habibi, meminta kepada Kejati Sulbar untuk serius menangani dugaan kasus korupsi ini. Karena kata dia, dalam ini sangat jelas sekali ada kerusakan bangunan yang telah menjadi konsumsi sejumlah Media baru – baru ini. Dan berharap kepada Kejati Sulbar, agar benar – benar meminta kepada penanggung jawab proyek bisa bertanggung jawab atas bangunan yang dikerjakan tersebut.
“ Iya, tentu kami meminta kepada Kejati agar serius melakukan investigasi. Kan saya dengar, pak jaksa turun melakukan klarifikasi ful data dan keterangan. Kita berharap pak jaksanya benar – benar serius menangani masalah ini, biar kami tidak curiga, “ tegas Habibi.
Selain itu kata dia, jaksa selaku tombak penegakan hukum khususnya pada penyelamatan keuangan negara. Dia juga meminta kepada BPKP Sulbar agar bekerja dengan baik dalam melakukan audit investigasi terhadap bangunan gedung perpustakaan milik pemda Mateng itu.
“ Kami juga meminta kepada pihak BPKP sebagai badan pemeriksa keuangan, agar bisa bekerja dengan baik. Saya pikir kalau mereka bekerja dengan baik maka lebih banyak lagi temuan atau kesalahan yang ada di Mateng.” ungkapnya.