MATENG, indigo99.com | Satu hari pasca dialog dengan pihak Balai Sulawesi III Palu yang difasilitasi oleh Polres Mateng di lokasi proyek waduk Budong – Budong. Jumat kemarin 9 Juni 2023.
Dikabarkan, hari ini puluhan warga petani asal Desa Salulekbo Kecamatan Topoyo Kabupaten Mamuju Tengah ( Mateng ), menutup dan menghentikan aktivitas pengambilan material untuk proyek Bendungan Budong – Budong.
Dalam video yang diterima oleh wartawan indigo99.com, memperlihatkan sejumlah warga memasuki areal pertambangan batuan di areal sungai Budong – Budong. Dan memberhentikan kegiatan salah satu alat berat yang sedang mengeruk batuan.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Selain itu, dalam video terlihat sekelompok warga menutup dengan memasang palang kayu dan bambu di pintu masuk di areal tambang dengan membawa salah satu pamflet dengan nada protes bertuliskan ‘ Tambang ini Ilegal !!!’.
Nantur dalam rekaman video menyebutkan, bahwa kegiatan tambang batuan itu milik PT Abipraya dan dan Bumi Karsa. Dalam video tersebut, ia juga menyebutkan keberadaan aktivitas pertambangan itu telah merusak lingkungan dan lahan – lahan warga yang dekat lokasi tambang ini telah terjadi abrasi.
“ jadi pertambangan ada dua perusahaan yaitu Bumi Karsa dan Abipraya. Jadi pertambangan sudah sangat merusak lingkungan lahan – lahan warga yang sekitar sini sudah terjadi abrasi, “ tuturnya.
Dikonfirmasi kepada Muhaimin, membenarkan adanya aksi yang dilakukan oleh warga petani Desa Salulekbo. Salah satu alasan melakukan aksi menutup tambang batuan tersebut karena kecewa tidak ada tindakan yang dilkukan Kepolisian menertibkan tambang yang diduga ilegal. Salah satu pemilik tabang yang berhasil ditutup ini kata dia, diduga belum melengkapi Izin SIPB atas nama PT. Reso dan Mamuju Tengah Perkasa. Namun lucunya kata dia, yang beroperasi di lapangan adalah PT Brantas.
Selain itu dia menyebutkan, aksi penutupan itu dilakukan hanya satu titik karena jalan wilayahnya berhimpitan dan secara teknis dikelola perusahaan PT Brantas dan Bumi Karsa.
Sementara Manager PT Brantas Abipraya, Dendi Kusma, kepada indigo99.com membenarkan adanya aksi penutupan aktivitas tambang batuan yang berada di Sungai Budong – Budong tadi pagi.
Dia menyebutkan, tambang batuan yang ditutup petani itu adalah tambang milik PT Mamuju Tengah Perkasa. Dendi mengaku, pemilik tambang tersebut memang menyuplai pasir cor untuk proyek jalan. Kabar penutupan tersebut sudah diinfokan ke pemiliknya.
“ Iya ada warga menutup tambang batuan di sungai Budong – Budong dan memang kita di supply pasir untuk pekerjaan cor jalan dari sana. Terkait penutupan, dari kami sudah infokan ke pemilik tambang,jadi nanti dari pemilik tambang yang akan sikapi.” singkat Dendi.
Terkait hal ini, wartawan media ini mencoba melakukan upaya konfirmasi kepada Kapolres Mamuju Tengah ( Mateng ), lewat via telepon dan chatting whatsapp, sampai saat ini belum ada tanggapan.
Pewarta indigo99.com : Aji