MAMUJU, indigo99.com | Keberadaan proyek peningkatan pembuatan sistem penyediaan air minum ( SPAM ) jaringan perpipaan tematik penanggulangan kemiskinan, mendapat sorotan dari Kepala Kecamatan Malunda, Salahuddin.
Diketahui, proyek SPAM yang melekat pada PUPR Kabupaten Majene, diperuntukan di Dua Desa di Kecamatan Malunda yakni Desa Lamungan Batu dan Desa Mekkatta Selatan Kecamatan Malunda, dengan tidak tanggung – tanggung anggaran yang diserap proyek tersebut senilai 2 Miliar lebih, bersumber dari DAK tahun 2021. Hingga saat ini tidak memiliki asas manfaat usai diabangun.
Kepada indigo99.com Salahuddin mengatakan, keberadaan proyek air bersih yang sempat menjadi sorotan publik karena tidak memberikan asas manfaat kepada warga khususnya warga miskin, usai dibangun, sangat disayangkan terjadi.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“ Memang sangat disayangkan terjadi, jika proyek tersebut tidak memiliki asas manfaat. Kasian pemerintah sudah memberikan bantuan untuk air bersih tapi tidak bisa digunakan oleh masyarakat miskin, “ kata Salahuddin kepada indigo99.com. Senin 19 Juni 2023.
Salahudin mengaku, proyek pembangunan air bersih di wilayahnya tahun 2021, pemerintah kecamatan Malunda tidak tahu menahu karena tidak ada pemberitahuan.
“ Setidaknya rekanan minimal menyampaikan ke kami sebagai pemerintah kecamatan. Ini nanti ada masalah baru melapor. Ini kan kita tidak menginginkan terjadi apalagi proyek ini tidak ada asas manfaatnya, “ ungkap Salahuddin.
Seperti diketahui, diketahui ada 12 titik, 6 titik di Kelurahan Lamongan dan Desa Mekkatta Selatan 6 titik. Sampai saat ini, kondisi perangkat penyediaan air bersih itu tidak berfungsi alias tidak ada asas manfaatnya.
Misalnya, di salah satu titik di Desa Lamongan Batu, ditemukan penempatan pengadaan alat SPAM ini terlihat jelas adanya perangkat alat SPAM berupa tandon ( Tong penampung air ) kosong dengan dudukan yang terbuat dari besi dengan ketinggian bervariasi. Dan barang tersebut hanya menjadi pajangan karena tidak dialiri air.
Jamal, warga Desa Lamungan Batu, mengaku keberadaan proyek SPAM yang pas berada di samping rumahnya itu untuk kebutuhan 16 KK. Namun sayangnya sejak rampung dibangun, proyek tersebut tidak memberikan asas manfaat pada warga miskin. Disebutkan, salah satu tong juga terlihat tidak berfungsi dan menjadi barang pajangan di samping rumah warga.
“ Sejak selesai dibangun belum difungsikan sampai hari ini pak. Karena tidak berfungsi tandon airnya, saya terpaksa alih fungsikan jadikan penampungan air hujan saja pak, “ kata Jamal.
Jamal mengaku, tidak berfungsinya alat SPAM tersebut dikarenakan karena tidak memiliki meteran listrik. Hal ini tentu menjadi pertanyaan warga, apa alasan pihak rekanan tidak menempatkan meteran listrik?
“ ya bagaimana caranya bisa keluar airnya dari sumur kalau tidak ada listrik, kan itu dihisap pak pakai mesin. Mesin bisa beroperasi kalau ada aliran listrik. Yang ada ini kan, tidak ada aliran listrik. Makanya kami mempertanyakan karena kemarin mereka bilang warga hanya tahunya terima beres setelah rampung proyek ini, tapi yang terjadi lain pak, “ bebernya.
Senada dengan Hamzah sebagai Kepala lingkungan, mengatakan keberadaan proyek SPAM di Desa Mekkatta Selatan Kecamatan Malunda, proyek SPAM ini ada 6 titik, sama sekali tidak memberikan manfaat ke warga miskin.
“ Lihat saja itu pak, hanya ditempelkan saja tandon air, tapi kami tidak bisa manfaatkan karena memang tidak teraliri air, “ sebutnya
Dia menilai, keberadaan proyek SPAM yang masuk di desanya ini adalah pembodohan masyarakat. Pasalnya, dalam kegiatan ini ditemukan pemasangan tempat atau dudukan meteran listrik untuk mesin pompa air, namun tidak berlangsung lama dibuka kembali setelah selesai pengambilan gambar.
“ ini kami dibodohi – bodohi, saya kira ada mi’ meteran listrik karena sudah dipasangi tempat meteran. Eh, tidak lama kemudian habis dipasang dan di foto di bongkar kembali. Makanya kami heran dan kami ini benar – benar dibodohi pak, “ kesal Hamzah
Ia mengaku, karena alat atau proyek SPAM itu tidak bisa difungsikan menurut dia, sampai saat pemerintah desa Mekkatta Selatan tidak mau menerima hasil pekerjaan tersebut.
“ Saya tanya pak desa kami soal proyek ini. Pak desa tidak mau terima karena memang tidak bisa tidak difungsikan karena tidak punya meteran listrik, “ sebutnya.
Dihubungi terpisah Kadis PUPR Kabupaten Majene, Asaraf lewat via telpon dan via Whatsapp, belum memberikan keterangan soal proyek SPAM tersebut./@ji