SULBAR, indigo99.com | Kasus kematian sapi Bali yang ditemukan di Desa Makmur Jaya Kecamatan Tikke Kabupaten Pasangkayu, akibat diserang virus Jembrana, sampai hari ini sudah mencapai 105 ekor kematian.
“ Data yang yang masuk ke kami sampai hari ini, sapi yang mati sudah mencapai 105 ekor dan mati akibat diserang virus Jembrana, “ sebut Nur Kadar Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan ( Keswan ) Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Sulawesi Barat ( Sulbar ). Kamis 21 Juli 2022.
Terkait hal ini, kata Kadar, kasus ini sudah dilaporkan ke kementerian terkait di pusat. Kata dia, dalam waktu dekat ini, akan dilakukan kegiatan vaksinasi khususnya sapi – sapi Bali yang ada di Desa Makmur Jaya. Karena virus Jembrana ini kata Kadar, hanya sapi – sapi Bali yang diserang tetapi sapi jenis lain selain masih aman.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“ Kasus ini sudah kami laporkan ke pusat dan sudah ditindak lanjuti pengiriman vaksin ke Sulbar, sehingga dalam waktu dekat ini akan dilakukan vaksinasi khusus ternak sapi – sapi Bali di Desa Makmur Jaya.” ujarnya.
Masih Kadar, sambil menunggu kegiatan vaksinasi dalam waktu dekat ini, tim pengawasan masih intens melakukan pemberian vitamin dan antibiotik setiap sapi Bali di Desa Makmur Jaya. Dan sampai saat ini, masih diberlakukan lockdown bagi para pedagang hewan ternak sapi dan sejenisnya yang masuk diwilayah Sulbar. Dia juga mengaku, virus jembrana ini yang ditularkan lewat lalat masih dalam penyemprotan.
“ Virus jembrana ini yang diserang hanya sapi Bali, kalau sapi lain selain sapi Bali aman ji pak. Saat ini kami lakukan pemberian vitamin dan antibodi, “ sebutnya.
Seperti diketahui, setelah adanya kasus ini. Tim dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD ) Sulbar sudah melakukan pemantauan bersama Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan ( TPHP ) Pemprov Sulbar dan Balai Besar Veteriner Maros di lokasi kejadian.
Penjabat Akmal Malik menuturkan, penyakit jembrana yang ditemukan pada ternak jenis sapi Bali di Pasangkayu itu, disebabkan oleh virus dan ditularkan oleh vektor lalat kuda.
“Ini berbeda dengan virus atau penyakit mulut dan kuku (PMK). Seluruh Sulawesi selama ini belum pernah ada penyakit ini,” katanya.
Sebagai langkah pengendalian, Akmal menyebutkan, pihaknya akan melakukan vaksinasi setiap sapi. Langkah kedua adalah melakukan upaya pemberantasan vektor lalatnya dengan penyemprotan insektisida pada kandang dan truk.
Pewarta indigo99.com : Aji