MAMUJU, indigo99.com | Proyek bantuan hibah air bersih perdesaan dari Kementerian PUPR tahun 2022, yang ditempatkan di sejumlah titik di desa Kecamatan Bonehau Kabupaten Mamuju, menuai pertanyaan warga setempat.
Pasalnya, Proyek yang dinamai program hibah air minum perdesaan di bangun sejak tahun 2022, sampai saat ini tidak memiliki asas manfaat bagi warga desa setempat.
Berdasarkan laporan warga, bahwa program hibah air bersih ini diketahui berada di beberapa desa di Kecamatan Bonehau diantaranya Desa Salutiwi, Desa Hinua, desa Buttuada, Desa Mappu, dan Desa Lumika. Dan hampir semua desa yang menerima proyek tersebut tidak bisa memanfaatkan bantuan tersebut.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Misalnya Andi Paningaran sebagai warga Dusun Pabettengan Desa Bonehau kepada indigo99.com mengatakan, bahwa program air bersih di desanya berasal dari bantuan pemerintah pusat melalui kementerian PUPR. Dan menurut dia, program ini dianggap gagal total karena tidak bisa dimanfaatkan oleh masyarakat desa sejak proyek tersebut dibangun.
“ Bantuan program air bersih yang masuk di desa kami ini, saya anggap proyek gagal karena tidak memiliki asas manfaat sejak di bangunnya. Dan yang mengerjakan ini hanya formalitas belaka dan boleh di kata membodohi kami, coba mi lihat itu kilometernya jadi hiasan halaman rumah warga saja, “ sebut Andi kepada laman ini. Rabu 17 Mei 2023
Dia menyebutkan, anggaran satu titik proyek yang dipakai kurang lebih 400 juta. Dan bukan hanya di Desa Bonehau tetapi masih terdapat di beberapa desa dengan program yang sama dan punya kendala yang sama alias tidak memiliki asas manfaat setelah di bangun.
“ Kalau di desa saya pak saya dengar – dengar kurang lebih 400 juta anggarannya proyek ini. Nah, bantuan air bersih ini juga ada juga ditempatkan di desa lain, ya pasti miliaran anggarannya pak. Dan semua memiliki permasalahan yang sama, tidak memberikan manfaat bagi warga setelah di bangun, “ ujar Andi.
Lanjut Andi mengungkapkan, program air bersih di desanya itu pekerjaannya dinilai jadi akal – akalan oleh pihak rekanan. Sebab kata dia, pada pemasangan jaringan air hanya terpasang pipa dan meteran air namun sumber air atau bak induk tidak jelas letaknya dimana.
“ Hanya dipasang begitu saja, pipa panjang dua meter lalu pemasangan kilometer air seakan – akan paketan itu lengkap dan sudah teraliri air. namun kenyataannya paketan itu tidak teraliri air karena memang tidak jelas sumber airnya, “ keluhnya.
Terkait hal ini kata dia, meminta kepada pemerintah yang memberikan bantuan khususnya program air bersih agar tidak ada lagi pembodohan publik. Buktinya, di Desa Bonehau khususnya di Dusun Pa’bentengan hampir semua mendapat meteran air tapi tidak bisa dirasakan manfaat bantuan tersebut. Kata dia, program ini dianggap sebagai formalitas dan hasilnya jadi barang pajangan belaka. Dia mengaku, usai di bangun pihak penaggung jawab hanya ambil sampel dokumentasi untuk dibuat laporan seakan – akan proyek ini terbilang rampung dan sudah dimanfaatkan masyarakat, namun faktanya tidak seperti itu.
“ Kalau berpikir secara logis, proyek bantuan pemerintah pusat ini pasti langsung dirasakan manfaatnya masyarakat karena anggarannya jelas ada dan cukup. Tidak ada alasan program ini tidak bisa dimanfaatkan masyarakat apalagi program ini menyerap APBN yang sangat besar,” urainya.
Dia berharap, karena bantuan hibah program air bersih perdesaan ini hampir setahun tidak berfungsi, aparat terkait bisa melakukan investigasi apa penyebab proyek ini gagal.
“ Kami masyarakat tidak tahu apa penyebabnya program hibah air bersih ini tidak memiliki asas manfaat, ya ini yang bisa investigas ini adalah aparat penegak hukum, siapa tahu ada kebocoran anggaran atau apa, nanti aparat yang melihat, “ pungkas Andi Paningaran.
Pewarta indigo99.com : Aji