MATENG, indigo99.com | Seorang pria paruh baya atas nama Ramli asal warga Desa Batu Parigi Kecamatan Tobadak Kabupaten Mamuju Tengah ( Mateng ), mengaku merasa dibohongi dan ditelantarkan oleh seorang pejabat PPK Tanah pada BSSW III Palu yang bernama Sabri.
Ramli yang memiliki lahan seluas 2,5 hektar di Desa Salulebbo, yang tidak lama lagi dilalui proyek jalan arah ke bendungan Budong – Budong. Sampai saat ini dirinya menolak harga tersebut senilai 57 juta, yang dinilai tidak rasional dengan harga lahan.
Lanjut Kata dia, kedatangan ke Mamuju sudah janjian untuk bertemu Sabri sebagai PPK tanah, namun batang hidung sang PPK tidak kunjung ketemu. Hal ini membuat Ramli sangat kecewa dan mengaku sangat dirugikan oleh Sabri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“ Bayangkan pak, karena memang saya janjian. Saya jauh – jauh datang dari Polman mau ketemu dengan Sabri sebagai PPK Tanah untuk membicarakan lokasi lahan saya 2,5 hektar. Tapi, rupanya saya pimpong oleh Sabri, karena dia ada di Mateng. Ini saya tidak suka begini memainkan rakyat kecil, “ ungkapnya.
Dia mengaku, saat ini sudah kesulitan ekonomi karena kebunnya yang selama ini dikelola sudah tidak nyaman dikerja. Sesering kali kata dia, perwakilan dari Balai mendatangi rumahnya meminta untuk lahannya diganti rugi dengan harga 57 juta.
Kata dia, dari sekian tanaman miliknya itu sudah berpenghasilan Rp 5 juta per bulan nya setiap kali panen.
“Dari hasil kebun itu saya kasihan biayai keluarga anak-anak saya sekolah, masa mau dibayar dengan nilai 57 juta. Ini sungguh tidak adil,” ujarnya.
Ramli berbesar harapan kepada pemerintah daerah hingga pemerintah pusat agar bisa mengerti kondisi rakyatnya.
“Saya sudah minta ganti rugi 250 juta, tapi pemerintah belum memberi jawaban. Makanya saya bertahan sampai kapanpun,” tandasnya.
Dihubungi, Sabri selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Tanah Satker Balai Sungai Wilayah III Palu, melalui sambungan teleponnya tidak memberikan komentar kepada sejumlah media.
Seperti diketahui, masih ada 14 pemilik lahan yang belum setuju dengan nilai yang ditawarkan, untuk pembangunan bendungan Budong – Budong Desa Salu Lebo Kecamatan Topoyo Mamuju Tengah.
“Ini masuk tahap pembebasan lahan dan ada beberapa belum setuju, makanya ada tim untuk melakukan koordinasi dengan baik,” kata Sabri waktu itu. Jumat 9 Desember 2022
Sehingga, dicarikan solusi terkait tindak lanjut warga yang tidak setuju.
Sementara, warga tidak setuju ini total 30 hektar lahannya yang akan dibebaskan. Sekitar 90 miliar anggaran pembebasan lahannya di luar anggaran pembangunan.
Pewarta indigo99 : Aji