MAMUJU,indigo99.com | Musyawarah wilayah ke III DPW Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Sulbar kembali menetapkan Rianto sebagai Ketua DPW LDII Sulbar periode 2023-2028.
Muswil ini dibuka oleh Pj Gubernur Sulbar, Prof Zudan Arif Fakrulloh di Ballroom Grand Maleo Hotel Mamuju, Senin 19 Juni 2023.
Muswil tersebut dihadiri Pimpinan Forkopimda serta seluruh pengurus DPW dan DPD LDII Kabupaten se- Sulbar. Mengusung tema membangun Sumber Daya Manusia yang Religius Menuju Sulbar yang Maju dan Malaqbi.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Saat membuka Muswil, Pj Gubernur Sulbar, Prof Zudan Arif Fakrulloh mengatakan, dalam masyarakat ada tiga unsur pokok, yaitu rakyat, umara dan ulama. Kalau ini kompak maka negeri akan sejahtera.
Sehingga, lanjutnya, dalam menyelesaikan berbagai persoalan yang dihadapi Sulbar seperti stunting, kemiskinan anak putus sekolah, pernikahan anak dibutuhkan frekuensi yang sama. Apalagi LDII memiliki program dan peran yang sangat besar. Membangun komunikasi untuk menyamakan frekuensi, untuk maju dan Malaqbi.
“Kongkritnya bagaimana LDII segera membuat MOU, nanti kita akan buat perjanjian kerjasama, baik sampai di tingkat kabupaten. Saya juga meminta dukungan para kyai dan ulama serta seluruh pengurus LDII untuk setiap waktu membantu kita menyukseskan program yang ada di Sulbar,” ujarnya.
Menanggapi permintaan Pj. Gubernur Sulbar, Ketua Umum DPP LDII Ir. KH. Chriswanto Santoso berkomitmen membantu pemerintah Sulbar menyelesaikan permasalahan seperti kemiskinan, stunting, pernikahan dini, dan permasalahan lainnya.
Ditempat yang sama, saat menutup Muswil DPW LDII Sulbar, Ketua Umum DPP LDII Ir. KH. Chriswanto Santoso mengatakan bahwa proses konsolidasi ini adalah hal yang biasa. Begitu juga dengan pergantian kepengurusan adalah hal yang biasa. Maka, jika ada pengurus yang tidak terpilih kembali itu bukan berarti anda tidak mampu, tapi memang organisasi modern mementingkan the raid man on the raid place, yaitu menempatkan sesuai dengan fungsinya.
“Bagi pengurus yang baru dilantik, kalian harus kerja keras. Tanggung jawab yang berat ada di pundak kalian. Maka kalian harus melaksanakan tugas pokok dan fungsinya dengan baik untuk merealisasikan program yang dibuat. Insya Allah, LDII Sulbar mampu menjalankannya tugasnya dengan baik. Untuk menjalankan program memang dibutuhkan kerja keras, namun yang paling penting adalah kebersamaan. Jangan kita bekerja untuk mendapatkan penghormatan untuk mencari sesuatu, tapi kita bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama. Bekerjasama beda dengan sama-sama bekerja,” ujarnya.
Ada empat unsur kerjasama yang senantiasa harus dilaksanakan, yaitu, pertama, dalam bekerjasama harus memilih kelebihan masing-masing dan meninggalkan kekurangan. Tidak ada manusia yang tidak ada kekurangannya, oleh sebab itu, dengan kerjasama maka akan menutup kekurangan masing-masing.
Kedua, harus rela berkorban. Karena berorganisasi di LDII sifatnya adalah pengabdian. Organisasi LDII jangan mencari penghasilan, LDII adalah wahana untuk kita melaksanakan pengabdian. Maka harus ada pengorbanan di LDII, kalau tidak ada pengorbanan maka tidak akan bisa untuk kita bekerjasama. Oleh sebab itu, harus bekerjasama untuk mencapai tujuan.
Ketiga, harus membangun komunikasi yang baik antar sesama pengurus sehingga bisa mendapatkan posisi yang terbaik. Keempat, adalah taat asas. Aturan main yang disepakati harus mekanismenya ditepati. Karena disinilah letak pertolongan tuhan.
“Jika empat hal ini sudah kita lakukan, maka membangun SDM yang profesional dan religius bukan sesuatu omong kosong. Kalau ini berhasil kita lakukan, Insyaa Allah, pimpinan-pimpinan di Sulbar yang akan datang lahir dari LDII Sulbar. Semoga kepengurusan yang baru Allah selalu bimbing dan meridhoi kita untuk menuju keberhasilan sesuai dengan tagline kita yaitu, LDII untuk Bangsa. Selamat bekerja dan selamat bertugas,” tandasnya./**