MATENG, indigo99.com | Seorang ibu rumah tangga ( IRT ) atas nama Rae asal Dusun Batu Papan Desa Salulekbo Kecamatan Topoyo Kabupaten Mamuju Tengah ( Mateng ), menangis ke wartawan media ini.
IRT ini mengaku sangat dirugikan oleh pihak perusahaan pembangunan Bendungan Budong – Budong. Pasalnya, rumah satu – satunya yang ditinggali selama 16 tahun bersama keluarga kecilnya, dibongkar tanpa ada ganti rugi sepeserpun oleh pihak perusahaan. Akibatnya, ibu Dua anak ini harus bertahan hidup menumpang dibawa kolom rumah warga selama Tiga bulan.
Kepada wartawan indigo99.com mengaku, rumah dan lokasinya yang sudah ditempati selama 16 tahun, telah dibongkar oleh pihak perusahaan dengan berdalih akan diganti rugi. Namun sampai saat ini, rumah yang dijanjikan tidak kunjung ada.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“ Sebelum dibongkar pak, ada pihak perwakilan dari perusahaan mendatangi saya. Katanya, kalau rumah ini dibongkar akan ada ganti rugi sesuai dengan ukuran rumah. Tetapi yang terjadi saya sudah tinggal di kolom rumah, pihak perusahaan tidak beritikad baik membuatkan saya kembali pondok pak, “ cerita Rae dengan mata sembab.
Lanjut kata dia, pasca rumahnya dibongkar, saat ini suaminya sudah mengalami sakit – sakitan dan sempat bertahan hidup di kolom rumah warga. Karena warga setempat tidak betah melihat keluarga Rae tinggal di bawah kolom rumah, akhirnya warga berinisiatif membuatkan pondok yang berukuran kecil.
“ Selama rumah saya dibongkar, kami sempat menumpang hidup di bawah kolom rumah tetangga karena sudah tidak ada rumah. Tetapi alhamdulillah warga setempat berhati baik, mereka buatkan kami pondok kecil dan ini mi yang menjadi tempat berlindung kami bersama keluarga saya pak, “ ujarnya.
Kondisi yang menimpa keluarga Rae, mengaku tidak tahu menahu mau mengadu kemana untuk ada warga setempat yang membantunya membuatkan pondok. Apalagi saat ini suaminya sebagai tulang punggung mengalami sakit – sakitan.
“ Saya bisa apalagi pak, suami sakit – sakitan dan penghasilan juga tidak menentu mau tak mau saya harus pasrah rumah saya dibongkar, Saya koordinasikan ke pemerintah Dusun maupun Desa untuk diambil dokumentasinya rumah saya sebelum dieksekusi namun, tidak ada respon saat itu.“ sebut Rea
Kini pasangan suami istri itu harus relah menghuni di pondok kecil yang berukuran 4 kali 3 meter persegi telah nyaman tinggal bersama keluarga kecilnya. Dia mengaku, bersama suaminya yang kala itu masih sehat, mengaku sebagai buruh harian di lahan orang dengan upah 100 Ribu perhari.
Hingga berita ini tayang, media ini belum mendapat konfirmasi dari pihak perusahaan terkait ini dengan alasan tidak kontak yang bisa dihubungi.
Pewarta indigo99.com : Zulkipli