SULBAR,indigo99.com | Usai seorang warga Mamuju melakukan protes pernyataan Pj gubernur Sulbar, Akmal Malik. Kini giliran Ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Mamuju, Muhammad Ahyar, ikut mengecam statemen yang dilontarkan Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi terkait pengungsi gempa di Mamuju.
Ahyar menilai, Pj Gubernur Sulbar Akmal Malik tidak punya hati nurani melihat kondisi masyarakat Mamuju pasca dilanda musibah gempa.
“Jika pernyataan itu benar, maka saya menilai Pj Gubernur kita tidak memiliki hati nurani,” kata Ahyar kepada wartawan indigo99.com, Senin 13 Juni 2022.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut aktivis HMI itu, jika tidak ingin memberikan bantuan kepada warga yang mengungsi. Maka tidak semestinya ada ucapan yang dapat melukai hati orang hingga sampai ke telinga masyarakat Mamuju.
“Ini sudah melukai hati masyarakat yang mengungsi akibat gempa,” tegas Ahyar.
Menurutnya, trauma masyarakat Mamuju belum pulih usai gempa bumi berkekuatan 6,2 Magnitudo mengguncang Sulbar pada 15 Januari 2021 lalu.
Sehingga, masyarakat masih banyak yang memilih tinggal di tenda pengungsian karena pengalaman pada peristiwa satu tahun silam.
“Kami mengungsi dan mendirikan tenda darurat tersebut, sebab ada trauma yang pernah kami alami sebelumnya. Lebih dari seratus korban jiwa saat gempa,” tukasnya.
Apalagi kata dia, Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) Pusat, Sulbar berada pada garis sesar teraktif di dunia.
Hal ini membuat masyarakat khawatir dan trauma karena gempa bumi bisa terjadi kapan saja.
Dikatakan, Akmal Malik sebagai orang nomor satu di Sulbar harus mengetahui bahwa tidak ada masyarakat yang senang di pengungsian.
“Karena demi keamanan dan keselamatan kita semua memilih untuk mengungsi,” kata dia.
Sehingga, Ahyar meminta agar Akmal Malik menarik kembali kata-katanya dan meminta maaf kepada seluruh masyarakat Sulbar khususnya Mamuju dan Majene.
“Bapak Akmal diutus ke Sulbar untuk memimpin dan menata Sulbar lebih baik lagi. Kalau tidak sanggup silahkan tinggalkan tanah Malaqbi ini,” tegas Mahasiswa Jurusan Hukum Universitas Tomakaka Mamuju itu.
Ahyar kembali menegaskan, masyarakat tidak menginginkan mengungsi, lalu berharap bantuan dan kepedulian pemerintah.
Namun, karena kondisi masyarakat sudah sangat trauma sehingga mereka harus mencari tempat yang aman dari bencana.
“Ini bukan soal bantuan, bukan soal kepedulian kalian, kami hanya mencari rasa aman dari bencana,” cetusnya.
Ahyar pun meminta, kepada Pj Gubernur Sulbar Akmal Malik harus meminta maaf kepada masyarakat dalam kurun waktu 3×24 jam.
“Jika tidak kami akan aksi unjuk rasa dan menduduki kantor Gubernur Sulbar,” tegas Ayhar.
Diketahui, Akmal Malik mengatakan dalam keterangannya melalui pemberitaan media online mengatakan, jangan sampai mengungsi karena ingin dapat bantuan.
Dihubungi terpisah, Nadir sebagai staf khusus Pj Akmal Malik, saat media ini mencoba meminta klasifikasinya soal pernyataan Pj Gubernur Akmal Malik di salah satu Media Online belum lama ini. Kepada laman Media ini Nadir, hanya menjawab dengan singkat bahwa pernyataan Pj gubernur tidak seperti itu dan tidak ada niat menyinggung hati warga Mamuju khususnya bagi pengungsi gempa.
“ Tidak seperti itu tanggapan dan maksud Bapak pak. Mohon dibantu diklarifikasi, “ singkat Nadir.
Aji/INDIGO99COM