SULBAR, indigo99.com | Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat ( Sulbar ), melalui Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Peternakan ( DTPHP ) Provinsi Sulbar, terus memberi perhatian terhadap wabah penyakit yang saat ini menyerang ternak warga yakni di Kabupaten Pasangkayu dan Kabupaten Mamasa.
Kadis TPHP Provinsi Sulbar, Muhtar, SP, Msi, kepada indigo99.com mengatakan, kasus Jembrana yang menyerang sapi – sapi di Kabupaten Pasangkayu, sudah mendapat perhatian serius dengan memberikan vaksinasi dan obat antibiotik.
“ Sebelum masuk vaksin, petugas telah memberikan obat antibiotik terhadap sapi – sapi yang terjangkit virus Jembrana, dan dilanjutkan dengan pemberian vaksin yang didatangkan langsung dari Jakarta, “ kata Muhtar.
Lanjut Muhtar, saat ini vaksinasi untuk virus jembrana sudah dilakukan oleh tim dokter hewan dan petugas peternakan. Ada sekitar 258 ekor yang telah mendapat vaksin Jembrana dengan target 1.500 ekor.
“ Sampai saat ini baru 258 ekor yang dapat vaksinasi dengan target 1500 dosis. Kendala kami di lapangan menangkap sapi – sapi itu, karena ini sapi – sapi liar di sekitar kebun kelapa sawit, “ katanya yang telah menyiapkan 3 Ribu dosis vaksin sapi.
Sedangkan di Kabupaten Mamasa, tepatnya di Desa Tabang, beberapa bulan lalu juga ditemukan kasus virus, namun tidak sama dengan virus Jembrana di Pasangkayu. Untuk di Kabupaten Mamasa, ditemukan 14 kerbau yang positif penyakit mulut dan kuku ( PMK ). Diketahui kerbau 14 ekor itu, saat ini telah mendapat perhatian dari pemerintah dengan pengobatan pemberian antibiotik dan 4 ekor dinyatakan sembuh dan 1 ekor dinyatakan mati. Sedangkan 10 ekornya, masih dinyatakan positif PMK. Namun pemerintah meminta agar10 ekornya bisa dipotong bersyarat. Namun sampai saat ini masih dalam tahap nego antar pemerintah Mamasa dengan pemilik kerbau.
“ Senin besok kami akan ke Mamasa untuk melakukan vaksinasi khusus PMK. Untuk kerbau yang positif PMK kami sarankan agar dipotong bersyarat, namun sampai saat ini masih dalam tahapan nego dengan pemilik ternak dengan Pemda Mamasa. Ini dilakukan untuk mengantisipasi jangan sampai terjangkit ke mana – mana, “ harap Muhtar.
Lanjut kata dia, langkah – langkah yang diambil oleh pemerintah adalah telah melakukan lockdown khusus hewan ternak di Desa Tabang sambil pemberian pengobatan antibiotik dan dilanjutkan dengan vaksinasi.