MAMASA,indigo99.com | Sala satu titik tapal batas antar wilayah Kabupaten Mamasa dengan Kabupaten Mamuju yang dinilai masih kabur. Hal itu, masih menjadi persoalan besar bagi warga Desa Timoro Kecamatan Tabulahan Kabupaten Mamasa Provinsi Sulawesi Barat ( Sulbar ).
Kepala desa ( Kades ) Timoro, Rahmat, kepada indigo99.com mengaku sampai saat ini masih sangat terganggu dengan persoalan tapal batas yang belum tuntas dan belum ada titik terang.
Menurut Rahmat, sejak menjabat Kades Timoro mengaku sudah 6 kali dilakukan pertemuan hanya persoalan tapal batas yang dihadiri kedua pemerintah desa dan pemerintah Kecamatan Bonehau Kabupaten Mamuju dengan pemerintah Kabupaten Mamasa.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Namun pertemuan itu, kata Rahmat tidak menghasilkan keputusan yang benar – benar bisa dijadikan dasar kedua pemerintah soal tapal batas, apalagi Desa Timoro adalah salah satu desa yang posisinya berada di ujung yang berbatasan dengan wilayah Kabupaten Mamuju.
“ seingat saya sudah 6 kali pertemuan antara pemerintah Kecamatan Tabulahan Kabupaten Mamasa dengan pemerintah Kecamatan Bonehau Kabupaten Mamuju, hanya masala tapal batas. Namun sampai saat ini belum ada titik terang soal batas yang sebenarnya “ kata Rahmat kepada Indigo99.com. Jumat 14 Juli 2023.
Masih dia, sebagai pemerintah Desa Timoro, sangat berharap kepada Kedua pemerintah Kabupaten baik Kabupaten Mamasa maupun Kabupaten Mamuju, agar benar – benar kembali fokus menyelesaikan tapal batas tersebut. Sebab kata dia, jika tapal batas sebuah daerah kabur alias tidak jelas rentan memicu konflik di kalangan bawah.
“ Ini harus diperhatikan oleh kedua pemerintah, jangan sampai disepelekan karena ini rentan konflik jika sebuah wilayah daerah tapal batasnya masih kabur atau tidak jelas. Makanya ini harus menjadi perhatian semua pihak, “ harapnya
Terkait persoalan ini, Rahmat berharap kedua pemerintah kabupaten bisa kembali gelar pertemuan dan harus dihadiri Pj Gubernur Sulbar untuk menuntaskan persoalan tapal batas yang sudah bertahun – tahun tidak jelas titiknya.
Lanjut kata Rahmat, jika belum ada hasil keputusan dari kedua pemerintah. Rahmat mengaku tidak akan pernah menandatangani dokumen tapal batas atau peta wilayah kedua kabupaten.
“ Karena jujur, saya selaku Kades Timoro, tentu tidak berani mau teken tapal batas atau peta yang dibawa topdam dengan pemerintah Kabupaten Mamuju dengan Kabupaten Mamasa, kalau tidak melalui tokoh – tokoh dari Tabulahan atau masyarakat Tabulahan pada umumnya,” tegasnya.
Dia meminta kepada pemerintah Kedua kabupaten dan provinsi untuk secepatnya menuntaskan persoalan ini untuk menjaga konflik. Apalagi ditemukan titik areal yang memiliki kandungan emas yang belum diketahui masuk di wilayah desa apa.
“ Konfliknya yang diwanti – wanti pak, karena ada salah satu titik di wilayah desa, apakah masuk di wilayah Desa Timoro atau Desa Buttuada, diketahui wilayah itu memiliki kandungan emas. Hal ini, yang kita tidak inginkan jangan sampai hanya persoalan itu terjadi bentrok karena masing – masing mengklaim wilayah, “ pungkas Rahmat.|@ji