MAMUJU, indigo99.com | Keberadaan irgasi Tommo yang menjadi proyek strategis Presiden Joko Widodo, dinilai tidak memiliki asas manfaat kepada masyarakat petani sawah, khususnya di Kecamatan Tommo dan sekitarnya.
Keberadaan proyek Irigasi yang berada di Kecamatan Tommo Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat ( Sulbar ) itu, hingga saat ini, belum juga dirasakan manfaatnya oleh petani sawah padahal proyek itu telah menyerap anggaran sudah triliunan rupiah.
Bentangan irigasi di wilayah Tommo yang tidak memiliki asas manfaat itu dan sudah ditumbuhi rerumputan. Petani harus memaksa, untuk mengalih fungsikan persawahannya menjadi areal perkebunan tanaman sawit dan jeruk serta jagung.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Terkait hal ini, Kepala Desa ( Kades ) Tommo, Made Rajin angkat bicara, soal keberadaan irigasi bantuan pemerintah tersebut untuk petani.
Rajin menerangkan, keberadaan bangunan irigasi yang membentang dari Desa Tommo, menyimpan sederet masalah karena posisi irigasi lebih rendah dari pada persawahan sehingga aliran air sulit masuk ke persawahan petani. Selain itu, keberadaan bangunan irigasi juga mematikan aliran sungai kecil, sehingga jika banjir tiba aliran sungai kecil tidak berfungsi sehingga mengakibatkan satu Dusun Tamangsari di Desa Tommo, menjadi langganan banjir jika datang musim hujan.
“ saya tidak tahu apa penyebabnya sampai irigasi itu tidak bisa difungsikan, coba lihat saja hanya menjadi barang pajangan. Sejak adanya irigasi itu, Dusun Tamansari menjadi langganan banjir karena sungai kecil yang menjadi pembuangan saat banjir tertutupi oleh bentangan irigasi, kasian masyarakat disana selalu menjadi langana banjir, “ ungkap Rajin kepada indigo99.com

Made Rajin mengatakan, masuknya proyek irigasi tersebut sebagai upaya Pemerintah dalam menunjang sistem pengairan para petani sawah, sehingga hasil produksi pertanian meningkat. Namun kata Rajin, keinginan tidak sesuai orientasi sebab pelaksanaan proyek ini diduga dikerjakan asal jadi tanpa ada pengawasan. Padahal anggaran yang sudah digelontorkan nilainya kisaran sudah mencapai Triliunan.
“ Parah banget pak, irigasi itu mending tidak ada karena tidak bisa digunakan petani, sayangnya anggaran proyek yang sudah Triliunan rupiah digelontorkan pemerintah namun apa yang terjadi petani hanya bisa melihat dan gigit jari karena tidak bisa digunakan.” pungkas Made Rajin.**
Pewarta indigo99.com : Zulkipli