indigo99.com | Buntut pengrusakan beberapa fasilitas kantor Camat Sampaga serta dugaan penganiayaan. Sejumlah masyarakat antri diperiksa Polisi. Hingga saat ini, pemeriksaan beberapa masyarakat sebagai saksi dilakukan secara maraton di kantor Polsek Sampaga.
Dikonfirmasi kepada Kapolresta Mamuju Kombes Pol Iskandar, membenarkan adanya kejadian pengrusakan dan dugaan penganiyaan yang terjadihari Senin tanggal 13 Desember 2021. Kata dia motif pengrusakan kantor Camat Sampaga dan penganiayaan ini adalah masih diduga adanya kekecewaan terhadap hasil penetapan calon Kades.
“ Iya informasi yang kami terima merasa kecewa terhadap hasil tes yang dilakukan oleh panitia, mungkin ada yang tidak lolos sehingga terjadi keributan, “ kata Iskandar kepada indigo99.com. Rabu ( 15/12 ).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Terkait kasus ini, Satuan Reskrim Polresta Mamuju bersama Resmob Polda Sulbar, telah melakukan olah tempat kejadian perkara termasuk sudah mengambil keterangan korban penganiayaan. Dan sampai saat ini, Polisi telah mengantongi sejumlah barang bukti atas kejadian tersebut.
“ Menurut korban, rupanya telah mengenali masyarakat itu, hanya saja polisi belum bisa memastikan berapa jumlah terduga pelaku yang pastinya terduga pelaku lebih dari Satu orang, “sebutnya
Terhadap kasus ini, lanjut mantan Wadirkrimum Polda Sulbar, menyebutkan sebelum nya Kapolsek Sampaga, telah menghimbau agar tidak melakukan kegiatan yang berlebihan yang akan merugikan diri sendiri. Namun yang terjadi, ada kegiatan yang membuat fasilitas negara rusak serta terjadi dugaan penganiayaan. Dan hal ini kata dia, Polisi tidak akan mentolerir jika ada hal – hal yang bisa merugikan orang lain tanpa pandang bulu.
“ Barang bukti kan sudah dapat, saksi – saksi sedang periksa maraton setelah kita ambil tindakan ke pelaku atau penetapan tersangka, “ tegas Kapolresta Mamuju.
Seperti diketahui, kantor Camat Sampaga dirusak oleh orang tidak bertanggung jawab. Pengrusakan itu bukan tanpa alasan karena diduga tidak menerima calon Kades ( Cakades ) yang diduga sengaja digugurkan oleh panitia seleksi saat tes wawancara. Selain terjadi pengrusakan, gelombang juga terjadi beberapa kali di kantor PMD kabupaten Mamuju serta DPR Kabupaten Mamuju. yang lebih fatal lagi kantor PMD kabupaten Mamuju disegel massa aksi sebagai bentuk kekecewaan terhadap para Pansel, baik panitia di desa maupun panitia kabupaten.
Sekretaris Kecamatan Sampaga Yusuf kepada sejumlah media mengaku, pengrusakan kantornya terjadi pada hari Senin siang ( 13/12 ). Dan saat itu masih berada dalam kantor Kecamatan Sampaga.
Yusuf mengaku, melihat langsung peristiwa pengrusakan fasilitas negara dan mengaku nyaris jadi korban penganiayaan oleh sekelompok orang.
“ Saya melihat langsung mereka melakukan pengrusakan, seperti komputer, printer, kursi – kursi, meja dan jendela kaca kantor. Para pelaku ini diduga salah satu pendukung salah satu oknum calon Kades yang tidak lolos, “cerita Yusuf.**
Pewartwa indigo99.com : Adji