SULBAR, indigo99.com | Provinsi Sulawesi Barat ( Sulbar ) merupakan provinsi tertinggi nasional angka perkawinan anak. Selain itu, Sulbar dinilai belum optimal pelayanan dan pendampingan kesehatan pada kelompok sasaran; calon pengantin, Pasangan Usia Subur (PUS) ibu hamil dan menyusui, dan Balita dan Baduta.
Hal itu dibeberkan PJ Gubernur Sulbar Akmal Malik dihadapan Wapres Ma’ruf Amin dalam Rakor penurunan kasus stunting yang terbilang masih tinggi.
Akmal juga mengungkapkan anggaran penanganan stunting. Kata dia, besarnya dukungan pemerintah pusat untuk Sulbar dalam penanganan kasus stunting melalui APBN sebesar 148 Miliar lebih. Pada tahun 2022 sebesar 19,17 miliar diintervensi melalui lembaga kementerian di Sulbar. Sementar melalui belanja transfer sebesar 129,57 miliar dialokasikan melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik 6,85 miliar, DAK Non Fisik 118,58 miliar, dan Dana Desa 4,14 miliar.
“Besarnya anggaran dari pusat untuk penanganan stunting di Sulbar, hanya saja pengelolaan dana tersebut belum optimal. Lebih banyak digunakan rapat dan pelatihan, pembinaan. artinya apa 112 miliar ini habis kegiatan rapat-rapat. Relatif tidak nampak. Inilah persoalan di Sulbar,”tegas Akmal.
Dia menyebutkan, keluarga sasaran tersebar di enam kabupaten di Sulbar, yakni 14.080 (Mamuju), 10.282 keluarga (Majene), 19.040 keluarga (Polman), 6.934 keluarga (Pasangkayu), 10.799 keluarga (Mamasa), 4.327 keluarga (Mamuju Tengah).
Namun, menjadi persoalan data sasaran tersebut belum dilengkapi titik koordinat.
“Makanya kami bekerjasama IPB menghadirkan DDP. dengan harapan alokasi anggaran yang dialokasikan pada 2023 tepat sasaran” ungkapnya.
Adv/Aji